Menteri Agama Sebut Jangan Terlalu Serius dalam Beragama
Menteri Agama Republik Indonesia
(RI), Lukman Hakim Syaifuddin, mengimbau masyarakat Sulawesi Barat
(Sulbar), khususnya yang ada di Mamuju untuk tidak terlalu formalis dalam
memeluk ajaran Islam.
Hal itu disampaikan Menteri Agama
RI saat menyampaikan sambutan di acara khatamal Quran 7769 santri dari 101
santri TPQ yang ada di Kabupaten Mamuju, Sulbar Selasa (25/7/2017).
"Kita jangan terlalui tegang
dalam menganut paham Agama, jangan kita terlalu formalistis dalam menjalani
kehidupan keagamaan atau terlalu serius, sehingga melupakan substansi agama,
yakni saling mengasihi dan saling memperhatikan satu sama lain," kata
Lukman dalam sambutannya.
Ia mengungkapkan, serius dalam
beragama memang adalah sesuatu yang sangat penting.
Namun jika terlalu serius, itu
berpotensi menimbulkan sesuatu yang berlebihan dan dapat mengurangi rasa
toleransi dalam kehidupan sehari-hari yang seakan-akan yang berbeda harus
seolah dipaksakan untuk sama dengan mereka.
"Inilah yang muncul
gejala-gejala di negara-negara lain, dan sedikit-demi sedikit sudah
menggerogoti bangsa kita, sehingga untuk membendung itu mari kita terus
mempertahankan nilai-nilai budaya yang baik dan arif yang digunakan oleh para
ulama pendahulu kita dalam menebarkan nilai-nilai Agama," ujarnya.
"Sejarah membuktikan, bahwa
nilai-nilai Islam itu dapat dipertahankan melalui pendekatan rasa atau budaya
karena dianggap lebih memiliki kemampuan dalam mempertahankan nilai Islam,
sehingga saya mengatakan janga terlalu serius dalam beragama apalagi sampai
melupakan nilai-nilai budaya yang baik yang semula di gunakan untuk menebarkan
ajaran Islam," tutupnya.
Beberapa waktu yang lalu, Menag RI
Lukman Hakim Syaifudin juga melontarkan pernyataan kontroversial tentang Rohis.
Menag menyatakan bahwa kegiatan Rohis harus diawasi. Beginikah tugas Menteri
Agama di negeri yang mayaritasnya umat Islam?
dikutip dari vos-islam.com
0 Response to "Menteri Agama Sebut Jangan Terlalu Serius dalam Beragama"
Post a Comment