Akibat Ucapan Jokowi Ini, Demokrasi Indonesia Terasa Terampas
Pemerintahan
Joko Widodo dianggap tidak tahu mengetahui persoalan bangsa yang ada. Salah
satunya soal perkumpulan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
“Perppu
Ormas adalah hasil dari proxy war. Karena metode perang ini adalah memasukkan
anomaly dalam tubuh bangsa. Setelah dibubarkan, HTI kini menjadi anomaly.
Bagaimana menjauhinya padahal dia sama dengan kita? mendekat tapi dinyatakan
terlarang?” tulis Fahri Hamzah, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin
(24/07/2017).
Bahkan
saat ada yang menuduh PKI, rezim ini dinilai oleh Fahri seperti tidak tahu cara
mengatasinya. “Rezim ini dituduh PKI dan tidak tahu cara mengakhiri anomaly isu
PKI. Jangankan punya gagasan rekonsiliasi. Tiba-tiba presiden yang sederhana
itu bicara ‘gebuk’. Seolah ia punya kemampuan menggebuk. Kita hidup di mana?”
Menurutnya, demokrasi Indonesia
seperti sudah terampas akibat dari mulut Jokowi. “Demokrasi telah merampas kosa
kata ‘gebuk’ dan sejenisnya itu dari mulut pemimpin. Tidak ada lagi jalan
pintas.
Belum
selesai dengan kata ‘gebuk’, tiba-tiba bikin ormas yang punya tendensi sepihak.
Mana bisa? Ngawur!”
Menurut
Fahri, Jokowi seharusnya bersikap rekonsiliatif. Apa yang dia lakukan
seharusnya berbasis dialog, bukan pemaksaan. “Bahkan seluruh beban masa lalu
kita bisa diselesaikan dengan dialog. Mulai zaman Belanda sampai zaman Orde
Baru.”
dikutip dari voa-islam.com
0 Response to "Akibat Ucapan Jokowi Ini, Demokrasi Indonesia Terasa Terampas"
Post a Comment