Dugaan Pendukung Jokowi Menuduh SBY Penyebab Perpanjangan Freeport Dinilai Keji
Salah
satu simpatisan atau kader dari partai Demokrat menyayangkan ada berita yang
menuduh bahwa perpanjangan kontrak Freeport disebabkan oleh rezim SBY. Oleh
karena itu, oknum ini coba membangun opini bahwa mau-tidak-mau perpanjangan
Freeport mesti dilakukan sekarang.
“Satu hal yang unik untuk
dicermati adalah, ada sekelompok yang patut diduga adalah kelompok pendukung
Presiden Jokowi, yang justru membangun opini di tengah publik bahwa justru SBY
lah yang telah memperpanjang Kontrak Freeport sehingga Presiden Jokowi sekarang
tidak mungkin membatalkan hal tersebut.
Opini
itu melintas dari tulisan pendek tanpa penulis yang terkirim lewat aplikasi
Whatsapp dan mampir juga di ponsel yang saya pegang. Saya kemudian tertawa dan
sekaligus tercengang.
Seraya
bertanya dalam diri, siapa orang bodoh yang memiliki karakter sejahat itu mampu
membangun opini bahwa perpanjangan kontrak Freeport adalah akibat ulah SBY?
Fitnah yang kejam, namun menjadi lelucon yang tak layak ditertawakan,” sesal
Ferdinand Hutahean, di siaran persnya yang didapat voa-islam.com, Kamis (6/07/2017).
Ferdinand
mengaku ingat bahwa periode bulan Juni – Juli 2014, saat itu Presiden SBY masih
memimpin, dan dikomandani oleh Dirjen Minerba saat itu Bapak Sukyar memang
melakukan negosiasi untuk Ammandment Kontrak Karya Freeport. Garis bawahi kata
Ammandment, karena itu bukan Perpanjangan Kontrak, namun Ammandment yang
bertujuan untuk memasukkan point-point penting kedalam kontrak Karya. Ada 6
(Enam) point yang dinegosiasikan waktu itu, yaitu adalah Kewajiban Pembangunan
Smelter, Pengurangan Luas Lahan, Perusahaan Kontrak Karya kepada Ijin Usaha
(IUPK), Kenaikan Royalti penerimaan negara, Divestasi Saham, serta penggunaan
barang dan jasa pertambangan dalam negeri.
Lantas,
lanjutnya, dimana dari 6 point tersebut yang menyatakan akan memperpanjang
Kontrak Freeport? Negosiasi itu kemudian dituangkan kedalam Memorandum Of
Understanding (MOU) atau Nota Kesepahaman antara Pemerintah dengan
Freeport.Tidak ada yang salah, itu sudah benar, dan andai Pemerintahan Jokowi
meneruskan MOU tersebut untuk dinegosiasikan, tentu sudah menghasilakan dampak
positif bagi Negara, minimal Smelter sudah selesai dibangun selama 3 tahun dari
2014.
“Namun
ironi kemudian terjadi, Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi tampil
seolah Nasionalis, seoalah gagah perkasa berhadapan dengan dominasi Freeport,
mengeluarkan pernyataan – pernyataan (maaf) sok heroik namun fakta yang terjadi
dilapangan muncul kejanggalan-kejanggalan yang berbeda antara pernyataan dengan
sikap.”
Dikutip dari voa-islam.com
0 Response to "Dugaan Pendukung Jokowi Menuduh SBY Penyebab Perpanjangan Freeport Dinilai Keji"
Post a Comment