KH. Ma’ruf Amien: Politik Tanpa Agama Itu Politik Transaksional
Selain radikalisme agama, masyarakat juga
harus tahu adanya paham radikalisme sekuler. Demikian dikatakan Ketua Umum
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin saat memberikan ceramah di
acara pengukuhan pengurus baru MUI Kota Bogor, Rabu (12/7/2017).
Paham radikalisme sekuler itu, kata Kiai
Ma’ruf, ingin menggeser atau menghilangkan peran agama di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Jadi politik jangan ada agamanya,
ekonomi jangan ada agamanya, sosial budaya juga jangan ada agamanya, bahaya
sekali itu,” kata dia.
Menurut Kiai Ma’ruf, kalau politik tidak
memakai agama maka yang lahir adalah politik transaksional. “Atau istilahnya,
politik wani piro.Kalau sudah politik transksional nanti Kyai khos kalah sama
Kyai chas,” canda Kiai Ma’ruf.
Ia menegaskan bahwa penjelasan tersebut bukan
soal partai politik, tapi soal jiwa keagamaan. Kiai Ma’ruf teringat perkataan
Hadratus Syekh KH Hasyim Ashari soal ini, beliau mengatakan telah melemah jiwa
didalam dunia perpolitikan, bahkan hampir mati. “Waktu itu saja sudah seperti
itu, jangan-jangan hari ini prinsip tersebut sudah mati,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dihadapan para ulama,
pimpinan ormas Islam serta pejabat negara, Kiai Ma’ruf mengingatkan bahwa
kewajiban MUI adalah menjaga nilai-nilai agama dalam seluruh aspek kehidupan.
Menurutnya, agama harus menjadi sumber ispirasi dan landasan berfikir dalam
bermasyarakat dan bernegara.
Dikutip dari panjimas.com
0 Response to "KH. Ma’ruf Amien: Politik Tanpa Agama Itu Politik Transaksional"
Post a Comment