Pesta Dugem Internasional Bakal Digelar di Jakarta, Zeng Wei Jian: Indonesia Bukan Negara Setan!
Jakarta tampaknya makin jadi
favorit acara dance internasional. Acara pesta dansa dalam ruangan terbesar di
dunia, Sensation, akan digelar 7 Oktober nanti di Indonesia Convention
Exhibition (ICE), Serpong.
Pesta dansa musik elektronik yang
telah melanglang buana di berbagai negara di dunia itu akan menyulap ruangan
ICE menjadi sebuah ruangan dansa yang bakal dihadiri lebih dari 20 ribu
pengunjung.
Namun bukan sembarang ruang dansa,
ICE akan disulap dengan tema khusus, yaitu dunia bawah laut yang komplet
memiliki pancuran air yang menyembur tinggi seiring dentuman musik EDM.
Bukan cuma itu, beragam dekorasi
mulai dari percikan api yang memancar berkelap-kelip dari langit-langit hingga
penari akrobat bergelantungan di arena, serta instalasi jellyfish dance raksasa
dijadwalkan akan menghebohkan pesta dugem itu.
Eric Keijer, Director of Sensation
Amsterdam selaku penyelenggara menyebut, Jakarta adalah kota ke-31 yang
dikunjungi Sensation, sekaligus pertama kalinya mengadakan di Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170804035256-227-232369/pesta-dugem-internasional-sensation-bakal-dihelat-di-jakarta/
Menanggapi
hal tersebut, Zeng Wei Jian melalui akun medsosnya memberikan kritikan pedas.
Berikut komentar Zeng Wei Jian:
POPULAR
CULTURE berkembang-biak di kalangan Liberal Amerika. Ditentang keras oleh kaum
puritan dan republikan.
Karakternya
vulgar, hedonistik, self absorbed, dehumanising. Freesex salah satu favorit
mereka. Sumber utama AIDS. Atas nama hak azasi, gay sex party jadi kebiasaan.
Komersialisasi badan perempuan adalah salah satu perilaku grotesque.
Singkatnya, para pecandu pop-culture tampak retarded.
John
Storey, dalam buku berjudul “Cultural Theory and Popular Cultur”, menekankan
bahwa pop-culture lahir dari urbanisasi akibat revolusi industri,
teridentifikasi sebagai “budaya massa”. Saya kira, ini merupakan bad effect
dari modernisme.
Postmodernism tidak lagi mengenal
perbedaan antara budaya luhur dan budaya populer. Situasinya jadi semakin buruk
setelah Cultural Marxis menguasai society. Art jadi bermutu rendah. Lihat saja
lukisan aliran “realisme sosialis”. Guratan sampah warna-warni tanpa skill dan
meaningless.
Entah,
apakah budaya religius Indonesia mulai digerus oleh pop-culture dengan salah
satu variannya seperti “pesta dugem internasional”. Setuju dengan Ustad Tengku
Zulkarnain, “Betul. Indonesia bukan teokratik state. Tapi juga bukan negara
setan”.
Dikutip dari eramuslim.com
0 Response to "Pesta Dugem Internasional Bakal Digelar di Jakarta, Zeng Wei Jian: Indonesia Bukan Negara Setan!"
Post a Comment